Halaman
127
Bahasa Indonesia Kelas 6
Sedang apakah Rina dan ayahnya?
Untuk meningkatkan keterampilan berbahasa,
kamu memang harus rajin membaca dan menyimak seperti Rina. Selain itu, kamu
juga harus rajin berlatih berkomunikasi, baik lisan maupun tulis. Sekarang, mari
meningkatkan keterampilan berbahasa melalui kegiatan-kegiatan berikut.
Pelajaran
9
Lingkungan Hidup
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari pelajaran ini, kamu diharapkan mampu:
•
menyimpulkan isi berita yang didengar dari televisi dan radio;
•
berpidato atau presentasi untuk berbagai keperluan (acara perpisahan, perayaan, ulang tahun, dan lain-
lain) dengan lafal, intonasi, dan sikap yang tepat;
•
menemukan makna tersirat suatu teks melalui membaca intensif; dan
•
menulis naskah pidato/sambutan (perpisahan, ulang tahun, perayaan sekolah, dan lain-lain) dengan
bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan penggunaan ejaan).
Sumber: Dokumen penerbit.
128
Bahasa Indonesia Kelas 6
Mendengarkan berita itu penting.
Dengan mendengarkan berita, kamu akan
mengetahui berbagai informasi penting yang terjadi di berbagai daerah, bahkan di luar
negeri. Dengan demikian, wawasan pengetahuanmu akan semakin bertambah.
Ayo, Berlatih 1
Kerjakanlah latihan-latihan di bawah ini!
1.
Tutuplah bukumu! Dengarkan berita yang diperdengarkan oleh gurumu, dan
catatlah pokok-pokok isinya!
Mengenal Pelestarian Lingkungan Sejak Dini
Jakarta:
Memungut sampah
sekilas merupakan kegiatan sepele.
Namun ternyata diperlukan sebuah
gerakan moral untuk menjadikan
perbuatan itu sebagai sebuah kebiasaan.
Dalam rangka Hari Pelestarian
Lingkungan dan Penghijauan se-Dunia
di Jakarta, Ahad (17/9), gerakan
memungut sampah pun dikampanye-
kan kepada masyarakat.
Banyak cara untuk memperkenal-
kan pelestarian lingkungan sejak dini,
di antaranya lewat permainan. Sebuah
permainan misalnya memperlihatkan
anak-anak muda tengah beradu cepat
menempelkan papan nama bertuliskan
jenis-jenis polusi. Tak hanya unsur
kecepatan, kemampuan tak menyampah
selama lomba turut menjadi pertimbangan
merebut gelar juara.
Permainan bernuansa lingkungan ini
adalah bagian kampanye Gerakan
Pelestarian Lingkungan. Agar semangat ini
menular, panitia pun mengajak warga
bergabung dalam Komunitas Pelestarian
Lingkungan. Jangan bayangkan akan melaku-
kan kegiatan yang sulit bila bergabung di
komunitas ini. Kepekaan lingkungan yang
dibutuhkan
mudah saja yaitu membiasakan diri
membuang
sampah pada tempatnya dan
memungut sampah semampunya. (YYT/
Mochamad Achir)
Sumber berita:
Liputan6.com
(7 September 2006 Pukul 14.00)
2.
Buatlah kesimpulan isi berita yang kamu dengar itu berdasarkan pokok-pokok
isi yang telah kamu catat!
3.
Bacakan kesimpulanmu di depan kelas secara bergantian!
Menyimpulkan Isi Berita yang Didengar
129
Bahasa Indonesia Kelas 6
Presentasi
Ayo, Berlatih 2
Presentasi
adalah pengucapan pidato. Setelah menyusun naskah pidato, kamu harus
bisa membawakan pidatomu dengan baik. Mengenai cara pidato yang baik, di pelajaran
8 sudah pernah diajarkan.
Caranya:
1.
Sampaikan pidatomu dengan sikap yang wajar. Artinya, sikap badan, wajah,
pandangan, cara berdiri, dan gaya penyampaian tidak berlebihan.
2.
Ucapkan kata demi kata dengan lafal dan intonasi yang tepat!
3.
Aturlah suaramu sehingga terdengar indah dan berirama.
Berpidatolah di hadapan teman-temanmu tentang lingkungan hidup. Sebelum
berpidato, kamu boleh membuat teks pidato terlebih dahulu atau cukup mencatat
gagasan-gagasan pokoknya saja.
Membaca Cerita
Kamu pasti senang membaca cerita. Cerita mengandung nilai-nilai kemanusiaan
yang berguna untuk membentuk budi pekerti yang luhur. Oleh karena itu, kamu harus
dapat menyimpulkan makna yang tersirat dalam cerita dan dapat mengambilnya sebagai
pelajaran hidup. Makna yang tersirat dalam cerita bisa juga disebut sebagai amanat.
Untuk dapat menemukan amanat cerita, kamu harus merumuskan temanya lebih
dahulu. Tema adalah persoalan utama dalam cerita. Dari tema, kamu dapat
merumuskan amanatnya.
130
Bahasa Indonesia Kelas 6
Ayo, Berlatih 3
Bacalah cerita di bawah ini dengan saksama, lalu jawablah pertanyaan-
pertanyaan di bawahnya!
Tino Mencari Ibu
oleh Muhammad Sadam Husaen
Tino si ulat senang sekali berkeliling.
Ia berteduh di bawah pohon dekat danau. Ia
melihat ibu angsa dan anak-anaknya yang
sedang bermain dengan riang gembira. Di
atas pohon, tampak juga ibu merpati sedang
bernyanyi ceria bersama anak-anaknya.
Beberapa ikan juga sedang berenang ke
sana-kemari mengikuti induknya.
”Kenapa semua punya ibu dan
saudara? Kenapa aku cuma sendirian? Di
mana Ibu dan saudara-saudaraku? Pasti
senang kalau aku punya Ibu dan saudara-
saudara,” pikir Tino dalam hati.
Tino lalu mendekati kaki Bu Kiki
Kijang.
”Apakah kau ibuku?” tanya Tino.
Bibi Kiki Kijang menggeleng.
Tino lalu mendekati Bu Cati Kucing.
”Apa kau ibuku?”
Bu Cati Kucing juga menggeleng.
Tino berkeliling dan bertanya pada
beberapa induk hewan yang ditemuinya.
Namun mereka semua menggeleng. Tino
akhirnya lelah dan beristirahat di sehelai
daun pohon jambu yang gugur di tanah. Di
situlah ia lahir beberapa hari lalu.
Tak lama kemudian, datanglah Bu Cici
Kelinci mencari jambu-jambu yang bergugur-
an untuk makan siang. Tino pun bertanya,
”Apakah kau ibuku?”
Bu Cici Kelinci kaget melihat Tino
yang tiba-tiba muncul dari balik daun.
”Oh, bukan, aku bukan ibumu. Bentuk
kita berbeda,
kan
?”
Tino sedih sekali mendengarnya. Bu
Cici Kelinci berkata lagi, ”Eeh, tapi seperti-
nya aku pernah melihat binatang sepertimu
di dalam lubang di sebelah selatan sana.”
”Benarkah?” wajah Tino berubah cerah.
”Mari kuantar kau ke sana. Siapa tahu
keluargamu ada di sana.”
Tino lalu merayap naik ke punggung
Bu Cici Kelinci. Beberapa saat kemudian
mereka tiba di lubang itu. Tino mengucapkan
terima kasih. Lalu merayap masuk ke dalam
lubang yang ditunjuk Bu Cici Kelinci.
Di dalam lubang itu, ia bertemu dengan
sepuluh hewan yang bentuknya sama
dengannya. Cuma mereka jauh lebih
panjang dan lebar.
”Siapa kamu?” tanya seekor hewan
yang terpanjang sambil menjulurkan lidahnya.
”Aku Tino. Apa kau ibuku?” tanya Tino.
”Tidak mungkin! Aku cuma menetas-
kan 9 telur di sarangku ini. Lagipula kami
tidak berbulu sepertimu. Kami bersisik. Kami
keluarga ular.
Tino sedih sekali. Ia merayap ke luar
dari lubang itu sambil meneteskan air mata.
Tino kembali ke tempat Bu Cici Kelinci.
”Tenanglah Tino, mungkin ibumu
sedang mencari makanan untukmu. Sabar-
lah dan tinggallah di rumahku. Aku akan
berkeliling dan bertanya pada semua
binatang di hutan ini, apakah mereka melihat
ibumu,” bujuk Bu Cici.
Akhirnya Tino tinggal bersama Bu Cici
Kelinci. Dengan gembira ia bermain bersama
anak-anak Bu Cici.
Suatu hari Tino menghilang. Anak-anak
131
Bahasa Indonesia Kelas 6
kelinci mencari ke sana kemari tapi tak
menemukannya. Bu Cici pun ikut sedih. Ia
bertanya pada semua binatang yang ditemui-
nya. Tapi tidak ada yang tahu di mana Tino
berada.
Beberapa hari kemudian, ketika Bu Cici
Kelinci sedang mencari jambu untuk makan
siang, tiba-tiba ada yang menyapanya.
”Halo Bu Cici!”
Bu Cici kaget. Ia menengok ke kanan
kiri, tapi tidak ada seekor hewan pun . Tapi
kemudian ia melihat seekor kupu-kupu
warna kuning terbang mengelilinginya.
”Siapa kamu? Apa kau tadi yang me-
manggilku?”
”Ya, aku yang memanggilmu Bu Cici.
Ini aku, Tino.”
”Tino?” Bu Cici bingung. Tino hinggap
di telinga Bu Cici dan bercerita.
”Bu, maafkan aku kemarin pergi tanpa
pamit. Aku harus berpuasa dan menjadi
kepompong. Aku baru tahu kalau aku bisa
berubah menjadi kupu-kupu. Aku juga baru
tahu kalau ibuku adalah seekor kupu-kupu.”
”Oh, syukurlah Tino, akhirnya kau tahu
siapa ibumu. Tak disangka. Kau berubah
menjadi kupu-kupu yang tampan.”
”Saya ingin berterima kasih karena Bu
Cici sudah merawat saya beberapa hari ini.
Sekarang saya harus bergabung dengan
kupu-kupu yang lain. Selamat tinggal.”
”Ya Tino, pergilah. Selamat jalan, ya!”
Akhirnya Tino bergabung dengan
gerombolan kupu-kupu. Ia sangat bahagia
karena kini bisa berkumpul bersama
saudara-saudaranya.
Sumber:
Bobo, 15 Maret 2007
Pertanyaan
1.
Siapakah Tino?
2.
Apa yang diketahui Tino dari binatang-binatang lain yang diamatinya?
3.
Siapakah yang membantu Tino dalam usaha menemukan ibunya?
4.
Bagaimanakah sifat tokoh Bu Cici Kelinci?
5.
Mengapa Tino menghilang dan meninggalkan rumah Bu Cici Kelinci?
6.
Menjadi apakah Tino setelah menghilang beberapa hari?
7.
Siapakah ibu Tino?
8.
Mengapa Tino menemui Bu Cici Kelinci?
9.
Bagaimana perasaan Tino setelah menjadi kupu-kupu?
10. Bagaimana pendapatmu terhadap tokoh Tino?
Ayo, Berlatih 4
Kerjakanlah latihan-latihan berikut!
1.
Jelaskanlah isi cerita ”Tino Mencari Ibu” di atas!
2.
Temukan makna yang tersirat dari cerita itu!
132
Bahasa Indonesia Kelas 6
Menulis Naskah Pidato/Sambutan
Pada Pelajaran 7 kamu telah belajar menyusun naskah pidato. Sekarang mari
belajar membuat pidato sambutan untuk acara perayaan sekolah.
Kamu masih ingat langkah-langkah menyusun naskah pidato, bukan? Langkah-
langkahnya sebagai berikut.
1.
Menentukan tema yang akan disampaikan.
2.
Mendaftar pokok-pokok isi sambutan.
3.
Menentukan tujuan sambutan.
4.
Menyusun kerangka sambutan.
5.
Mengembangkan kerangka sambutan menjadi sambutan dengan memperhatikan
pilihan kata, penggunaan ejaan dan tanda baca yang tepat.
Ayo, Berlatih 5
Di bawah ini disajikan pidato menyambut kemenangan dalam lomba pidato tingkat
kabupaten. Namun, masih ada penulisan ejaan dan tanda baca yang kurang
tepat. Benahilah penulisan ejaan dan tanda baca yang salah!
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Guru yang sangat saya hormati, serta rekan-rekan yang
sangat saya kasihi.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah berkenan kita semua sehingga kita dapat bertemu
di tempat ini dalam keadaan bahagia, tiada kurang suatu apa. Shalawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang membawa kebenaran di muka
bumi ini, sehingga kita dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil.
Bapak-Bapak, Ibu-Ibu Guru serta rekan-rekan yang sangat saya hormati, alangkah
bahagianya hati saya ketika menerima kabar tentang kemenangan saya dalam lomba
pidato tingkat kabupaten. Peristiwa ini di luar dugaan saya, sebab saya merasa bahwa
masih banyak yang lebih pandai berpidato daripada saya. Saya juga merasa belum
menunjukkan prestasi yang cukup, namun jika hal itu telah dirasakan cukup dan berkenan
menjadikan saya sebagai juara pertama, saya terima segalanya dengan ucapan syukur ke
hadirat Ilahi Rabbi atas anugerah-Nya yang demikian besar tersebut pada diri saya.
Bapak-Bapak, Ibu-Ibu Guru, rekan-rekan yang sangat saya hormati, anugerah yang
saya terima tersebut sesungguhnya hanyalah berkat rahmat Allah SWT semata, dan juga
karena tuntunan dan bimbingan dari Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Guru serta dukungan dari
rekan-rekan.
133
Bahasa Indonesia Kelas 6
Rangkuman
1.
Membaca teks/cerita dan menemukan makna tersirat. Caranya:
a.
bacalah teks/cerita dengan saksama,
b.
rumuskan temanya,
c.
rumuskan amanat/makna tersirat dari teks/cerita itu.
Mengingat hal itu semua, maka pada kesempatan yang sangat berbahagia ini, saya
sampaikan terima kasih yang tiada terhingga kepada Bapak-Bapak dan ibu-Ibu Guru serta
rekan-rekan. Kiranya budi baik Bapak-Bapak, Ibu-Ibu Guru serta rekan-rekan tersebut
menjadi amal kebajikan Bapak-Bapak, Ibu-Ibu Guru serta rekan-rekan yang insya Allah
akan dibalas-Nya dengan pahala yang berlipat ganda.
Bapak-Bapak, Ibu-Ibu Guru, serta rekan-rekan. Semoga anugerah ini dapat menjadikan
motivasi bagi saya pribadi khususnya dan bagi rekan-rekan umumnya untuk terus
meningkatkan prestasi. Apapun minat kita, mari kita tingkatkan minat yang positif itu
dengan usaha yang sungguh-sungguh agar dapat meraih kesuksesan. Berakit-rakit ke
hulu, berenang-renang kemudian. Jika menemui kesulitan dalam meraih cita, janganlah
putus asa kalian, di balik kesulitan pasti akan ada kemudahan-kemudahan. Inilah sedikit
pesan saya kepada rekan-rekan.
Bapak-Bapak, Ibu-Ibu Guru serta rekan-rekan saya hormati, demikian yang dapat
saya sampaikan pada kesempatan yang sangat berbahagia ini kurang dan lebihnya, saya
hanya dapat memohon maaf. Atas perhatian, saya mengucapkan terima kasih.
Akhirul kalam, billahit-taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ayo, Berlatih 6
1.
Buatlah kerangka sambutan untuk acara penyambutan guru baru di
sekolahmu!
2.
Kembangkan kerangka itu menjadi naskah sambutan!
3.
Sampaikan sambutanmu di hadapan teman-temanmu!
134
Bahasa Indonesia Kelas 6
2.
Menyimpulkan isi berita yang didengar. Langkah-langkahnya:
a.
dengarkan berita,
b.
catat pokok-pokok isinya,
c.
buat kesimpulan berdasarkan pokok-pokok isi,
d.
sampaikan kesimpulanmu kepada orang lain.
3.
Menulis naskah pidato atau sambutan. Langkah-langkahnya:
a.
menentukan tema pidato/sambutan,
b.
mendaftar pokok-pokok isi sambutan,
c.
menentukan tujuan sambutan,
d.
menyusun kerangka sambutan,
e.
mengembangkan kerangka menjadi pidato/sambutan.
4.
Setelah menulis pidato, diharapkan kamu bisa presentasi. Presentasi adalah
pengucapan penyampaian pidato. Caranya (lihat rangkuman pelajaran 8
nomor 2).
Refleksi
Lengkapilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban ya atau tidak!
1.
Pada waktu membaca teks, kita harus berusaha mengetahui makna tersirat
(makna yang tersembunyi di balik teks). (....)
2.
Menyimak berita berarti mendengarkan berita, tidak harus mengetahui isinya.
(....)
3.
Setelah menyimak berita, kita diharapkan dapat menyimpulkan isi berita dan
menyampaikan simpulan itu pada orang lain. (....)
4.
Ketika presentasi, kita harus bersikap wajar dengan memperhatikan pelafalan,
intonasi, irama, serta volume suara. (....)
5.
Sebelum menyusun naskah pidato, kita hendaknya menyusun kerangka
pidato agar pidato yang kita tulis terorganisir dengan baik, runtut, jelas, dan
sesuai dengan tujuan. (....)
135
Bahasa Indonesia Kelas 6
Mari, Menguji Kemampuanmu
Kerjakan di buku tugasmu!
I.
Kerjakan soal-soal berikut ini!
1.
Simaklah pembacaan berita berikut, kemudian simpulkanlah isinya!
Elang Jawa Nyaris Punah
Sukabumi:
Terbetik kabar, lambang
negara burung garuda berasal dari burung elang
Jawa. Pasalnya, semasa perjuangan dahulu,
hewan tersebut sering dijumpai di hutan primer
kawasan Pulau Jawa. Kini, jumlah burung jenis
itu diperkirakan hanya tinggal beberapa puluh
pasang saja di Pulau Jawa. Untuk menyaksikan
cara hidup satwa langka tadi,
SCTV
berkunjung
ke taman nasional Gunung Halimun, Sukabumi,
Jawa Barat, pekan silam.
Tak gampang menyaksikan langsung liuk
unik burung elang Jawa kala terbang di udara.
Menurut sang penjaga hutan, untuk melihat
burung ini diperlukan keberuntungan selain faktor
cuaca. Burung setinggi 70 sentimeter dan
rentang sayap 100 cm ini bakal ke luar dari
sarangnya jika lapar. Biasanya, elang bertengger
di atas dahan atau terbang rendah ratusan meter
dari permukaan tanah demi memburu makanan.
Kelelawar, bajing, tupai, tikus, burung, dan jenis
binatang reptil adalah makanan empuk buat
elang.
Populasi hewan unik ini tentu saja semakin
tipis. Pasalnya, hingga kini masih banyak
pemburu liar yang tega menculik elang muda
yang belum mahir terbang dari sarangnya.
Selain itu, kawasan hutan yang menyempit dan
sifat biologis elang yang hanya bertelur dua
tahun sekali juga memicu kelambatan
perkembangbiakan elang Jawa. Untuk
melestarikan hewan ini, pemerintah diharapkan
lebih giat lagi melaksanakan konservasi hutan
(MTA/Sella Wangkar, Adi Iskarpandi, dan Binsar
Rahadian)
Sumber berita:
Liputan 6 SCTV
(27 Mei 2005
Pukul 08.54)
2.
Apa presentasi itu? Bagaimana caranya?
3.
Sebutkan tiga bagian penting yang harus ada dalam naskah pidato/sambutan!
4.
Bacalah cerita di bawah ini, lalu kerjakanlah soal-soal berikutnya!
Lebah Bebe dan Pekerjaannya
oleh Deny Wibisono
Nguuung! Bebe Lebah terbang di atas
sekuntum bunga cantik. Bebe adalah lebah
pencari nektar, cairan manis pada bunga. Setiap
hari ia harus mencari nektar dari bermacam bunga.
Nektar-nektar itu dikumpulkan di sarang untuk
dijadikan madu.
Bee selalu mencari nektar dari bunga yang
jauh dari sarangnya. Terkadang sampai berkilo-
kilo meter. Ia tidak bekerja sendirian. Ada Bere,
Gebo, Tafi, yang juga sama-sama mencari
nektar.
Nektar-nektar itu nantinya harus diantar
ke tempat Ratu. Lama-lama Bebe merasa
bosan dengan pekerjaan sehari-harinya itu. Ia
selalu merasakan kelelahan setelah terbang
jauh. Memang kadang rasa lelahnya terlupa jika
ia sedang bercanda dengan teman-temannya.
136
Bahasa Indonesia Kelas 6
Namun, tetap saja ia ingin memiliki hari yang
berbeda. Ia ingin memiliki pekerjaan yang lain.
Pekerjaan baru.
Saat makan malam di sarang yang
tersusun dari ratusan segienam, Bebe tidak
nafsu makan. Ia benar-benar merasa bosan.
Madu di hadapannya sama sekali tidak ia
sentuh. Saat itu, tiba-tiba ia melihat Wiri dan
teman-temannya. Wiri dan teman-temannya
adalah lebah pengatur suhu. Pekerjaannya
hanya diam di dalam sarang sambil mengepak-
kan sayap.
”Mungkin enak menjadi Wiri. Ia hanya
diam di dalam sarang setiap hari. Tidak seperti
aku yang selalu terbang jauh. Bekerja keras
menyedoti nektar,” Bebe merasa iri.
Usai makan malam, Bebe tidak segera
pergi. Ia menemui Sang Ratu.
”Ada apa, Bebe?” tanya Ratu.
”Maafkan hamba, Ratu. Hamba telah meng-
ganggu ketenangan Ratu,” kata Bebe sopan.
Sang Ratu mengangguk-angguk.
”Katakanlah apa maksud kedatanganmu,
Bebe?” tanya Ratu lagi.
”Hamba ingin sekali mencoba pekerjaan
lain. Bukan mencari nektar setiap hari di tempat
yang jauh.”
”Hmmm ... pekerjaan apa yang kau
inginkan?”
”Hamba ingin pekerjaan seperti Wiri dan
teman-temannya. Mereka enak hanya berdiam
di dalam sarang sepanjang hari. Sementara
saya selalu berkeliling hutan mencari nektar.”
”Iya iya, aku mengerti masalah yang
sedang kau hadapi,” ucap Ratu disertai senyum.
Bebe bahagia sekarang karena diizinkan
menjadi lebah pengatur suhu. Hari pertama
bekerja, ia berkenalan dengan Wiri dan teman-
temannya. Bebe senang sekali karena tidak
harus keliling hutan lagi untuk mencari nektar.
Ia cukup berada di dalam sarang sepanjang hari
sambil mengepakkan sayap.
Waktu itu musim tidak terlalu dingin atau
panas. Bebe benar-benar menikmati hari
pertamanya bekerja. Menginjak musim panas,
Bebe dan lebah pengatur suhu lain bekerja keras
mengatur suhu dalam sarang. Mereka harus
mengepakkan sayap secara seirama. Bebe
mulai merasakan beratnya menjadi lebah
pengatur suhu.
Saat musim dingin tiba, Bebe dan kawan-
kawannya bekerja semakin keras. Bebe lama-
lama menjadi bosan lagi. Ia merasa pekerjaan
lebah pengatur suhu, jauh lebih berat daripada
pencari nektar. Ia menyesal telah bertukar
pekerjaan.
”Aku ingin kembali menjadi lebah pencari
nektar. Enaknya bisa melihat alam yang indah
setiap hari. Membosankan sekali menjadi lebah
pengatur suhu. Hanya berdiam di dalam sarang
penuh segienam ...” gumamnya sedih.
Suatu hari, Ratu lebah menemui Bebe.
”Bagaimana, Bebe? Kau tidak betah
menjadi lebah pengatur suhu, kan?” tanya Ratu
sembari senyum. Bebe mengangguk malu.
”Benar, Ratu. Hamba memang tidak
betah. Tetapi ... apakah hamba tidak
diperbolehkan menjadi lebah pencari nektar
lagi?”
”Bebe. Akhirnya kau mengerti beratnya
menjadi lebah pengatur suhu. Syukurlah! Tentu
saja kau aku izinkan menjadi lebah pencari
nektar lagi. Saranku, agar pekerjaanmu menjadi
ringan, cintailah pekerjaanmu!”
Bebe sangat senang mendengar titah
Sang Ratu bijaksana. Akhirnya ia kembali
menjadi lebah pencari nektar. Ia senang sekali
kembali bertemu Bere, Gebo, dan Tafi. Ia
berjanji akan mematuhi nasihat Ratu untuk
mencintai pekerjaannya.
Sumber:
Bobo, 18 Januari 2007
a.
Tuliskan isi cerita di atas!
b.
Sebutkan makna yang tersirat dalam cerita!
II.
Ceritakanlah kembali isi cerita di atas secara lisan di depan kelas!
137
Bahasa Indonesia Kelas 6
Kerjakan di buku tugasmu!
Pilihlah dengan cara menyilang (X) huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
tepat!
Latihan Ulangan Akhir Semester II
1.
Ayah memberi uang kepada Rina
sebesar Rp7.500,00.
Besar uang yang diterima Rina
adalah ....
a. tujuh ribu lima ratus koma nol nol
rupiah
b. tujuh ribu lima ratus koma nol nol
c. tujuh ribu lima ratus rupiah
d. tujuh ribu lima ratus
2.
Cara penulisan tempat dan tanggal
pada surat yang benar adalah ....
a. Surakarta: 12 Mei 2008
b. Surakarta; 12 mei 2008
c. Surakarta, 12 Mei 2008
d. Surakarta 12 mei 2008
3.
Di bawah ini yang bukan kata ulang
adalah ....
a. lebah-lebah
b. laron-laron
c. ikan-ikan
d. cumi-cumi
4.
Doni : “Ka, kamu juga diajak oleh
ayahku pergi memancing.”
Eka
: ....
Ungkapan gembira yang diucapkan
Eka adalah ....
a. “Maaf, aku tak bisa!”
b. “Sayang, aku harus pergi!”
c. “Hore, asyik dong!”
d. “Biarin saja!”
5.
Neti tak jadi pergi ke rumah temannya
karena hujan turun dengan derasnya.
Kalimat di atas menyatakan ke-
terangan ....
a. waktu
c. syarat
b. sebab
d. cara
6.
Kata yang berakhiran
-an
terdapat
pada kalimat ....
a. Pangan termasuk kebutuhan
pokok manusia.
b. Dengan hati-hati Tono menye-
berangi jembatan bambu.
c. Pakan ikan yang utama adalah
pelet.
d. Sayuran sangat baik untuk
kesehatan.
7.
Kata yang bermakna konotatif ter-
dapat dalam kalimat ....
a. Mata saya merah kena debu.
b. Mata air itu terdapat di lereng
gunung.
c. Mata Yudi bengkak sebelah.
d.
Boor water
adalah obat pencuci
mata.
8. Kebakaran pabrik beras terjadi ketika
penduduk sedang lelap tidur.
Kalimat di atas menyatakan ke-
terangan ....
a. waktu
b. sebab
c. syarat
d. cara
138
Bahasa Indonesia Kelas 6
9.
Makna imbuhan
ber-
yang berarti
memakai
terdapat pada kalimat ....
a. Burung daraku bertelur dua butir.
b. Saya berjanji tidak akan terlambat
lagi.
c. Ruli selalu bersepeda jika ke
sekolah.
d. Banyak pedagang kaki lima
berjualan di pameran.
10. Pahlawan
juang
untuk nusa dan
bangsa.
Imbuhan yang tepat untuk melengkapi
kata
juang
adalah ....
a. di-
b. ter-
c. pe-
d. ber-
11. Penggunaan tanda garis miring (/)
yang benar pada nomor surat adalah
....
a. No.24.IV/Kop/2008/
b. No/24/IV/Kop/2008
c. No. 24/IV/Kop/2008
d. No 24/IV/Kop.2008/
12. Penggunaan tanda hubung (–) yang
berarti
sampai ke
, adalah ....
a. Acara dimulai pukul 09.30 – 12.00.
b. Jembatan-jembatan sedang
diperbaiki.
c. Jarak Jakarta - Surabaya 169 km.
d. Sinta lahir tanggal 15-4-1985.
13. Penulisan kata depan
di
yang benar
terdapat dalam kalimat ....
a. Rudi membeli buku tulis dikoperasi.
b. Rudi membeli buku tulis di ko-
perasi.
c. Rudi membeli buku tulis di-
koperasi.
d. Rudi membeli buku tulis
di.koperasi.
14. Penulisan nama lembaga negara
yang benar adalah ....
a. Dewan Perwakilan Rakyat
b. Majelis permusyawaratan Rakyat
c. Lembaga Sosial masyarakat
d. Dewan pertimbangan Agung
15. Penyusunan kata yang benar secara
alfabetis adalah ....
a. akurat, ajakan, absen, aroma,
acuan
b. akurat, ajakan, absen, aroma,
acuan
c. absen, acuan, ajakan, akurat,
aroma
d. acuan, absen, akurat, aroma,
ajakan
16. Perahu itu
akan segera
menepi
.
Makna imbuhan
me-
pada kalimat di
atas adalah ....
a. menuju akan
b. menuju ke
c. menjadi ke
d. menjadi akan
17. Rudi sedang menempelkan majalah
dinding.
Kalimat di atas berpola ....
a. S-P-O
b. S-P-K
c. K-S-P
d. P-O-K
18.
Tiga jenis obat ini masing-masing
diminum seperti berikut: tablet yang
merah satu tablet 3 kali, yang putih
besar setengah tablet 3 kali sehari, dan
sirup satu sendok teh pagi dan sore
.
Isi paragraf di atas adalah ....
a. petunjuk penyimpanan obat
b. cara membuat ramuan obat
c. cara membeli obat di apotek
d. petunjuk pemakaian obat
139
Bahasa Indonesia Kelas 6
19.
Erina sedang melihat keindahan
Pantai Pangandaran.
Objek pada kalimat di atas adalah ....
a. keindahan pantai
b. keindahan Pantai Pangandaran
c. sedang melihat
d. Pantai Pangandaran
20. ”Anak-anakku, pagi ini sekolah kita
mendapat penghargaan sebagai
sekolah dengan prestasi UAN terbaik
sewilayah kabupaten.”
Pernyataan tersebut merupakan
penggalan pidato untuk....
a. menginformasikan
b. memengaruhi
c. menghibur
d. meyakinkan
140
Bahasa Indonesia Kelas 6
141
Bahasa Indonesia Kelas 6
Abdul Majid, Abdul Aziz. 2005.
Mendidik dengan Cerita
. Bandung: Rosdakarya.
Arifin, Zaenal & Junaiyah H.N. 2007.
Morfologi: Bentuk, Makna, dan Fungsi
. Jakarta:
Grasindo.
Ayuning Tyas, Winda Putri. 2006. “Rama Harimau”.
Kedaulatan Rakyat
, ... 2006.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Standar Isi yang Penggunaannya
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22
Tahun 2006. Jakarta: Depdiknas.
Irawan, Rudy. 2005. “Layang-layang Sakti”.
Bobo
,16 Juni 2005.
Isdriani K., Pudji. 2001.
Hati Seorang Ibu (Kumpulan Cerpen)
. Jakarta: Candi.
Kusumasanjaya, Ardi Nata. 2006. “Bencana Alam”. Bob
o
, 6 April 2006.
Laksana, Fajar. 2006. “Si Pelindung Banjir”. K
ompas
, 7 Mei 2006.
Moeliono, Anton M. (ED). 1998.
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
. Jakarta: Balai
Pustaka.
Nurgiyantoro, Burhan. 2005.
Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak
.
Yogyakarta: Gajah Mada Unversity Press.
“Pasien Demam Berdarah Penuhi Rumah Sakit Kediri”. http://www.tempointeraktif.com.
Diakses 22 Februari 2007.
“Pemerintah akan Batasi Usia Alat Transportasi”. http://www.tempointeraktif.com.
Diakses 16 Maret 2007.
Pengaribuan, Tigor, Nur Arifin Chaniago. 1998.
Kamus Sinonim Antonim Bahasa
Indonesia
. Bandung: Pustaka Setia.
“Pemprov DKI Jakarta Menggarap Jalur Transportasi Air”. http://www.metrotvnews.com.
Diakses 16 Maret 2007.
“Presiden SBY Canangkan Gerakan Penghematan Nasional”.
Jawa Pos
, 24 April 2006.
“Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bertemu dengan Tim Evaluasi Keselamatan
dan Keamanan Transportasi
”
. http://www.metrotvnews.com. Diakses 16 Maret
2007.
Daftar Pustaka
142
Bahasa Indonesia Kelas 6
Ramlan, M. 1987.
Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis
. Yogyakarta: Karyono.
Retnowati. 2006. “Punya Hobi itu Mengasyikkan”.
Kompas
, 9 April 2006.
Sadam Husaen, Muhammad. 2007. “Tino Mencari Ibu”.
Bobo
, 15 Maret 2007.
Sepnat U., Dyson. 2006. “Kendaraan”.
Bobo
, 11 Mei 2006.
Susantio, Djulianto. 2006. “Numismatik untuk Studi dan Investasi”. http://www.sinar-
harapan.co.id/feature/hobi/2003/0903/hob1.html. Diakses 30 April 2006.
Sustiwi, Fadmi. 2006. ”Pelajaran dari Ibu�%